MALANG - Workshop Manajemen Pengelolaan Jurnal yang dihelat Pusat Publikasi Ilmiah, LP2M di Hotel Lereng Bromo memasuki hari kedua, Rabu (28/9/2022).
Para pengelola jurnal yang hadir di acara ini berkesempatan belajar dari Al Khanif, Ph.D., Editor-in - Chief Journal of Southeast Asian Human Rights. Sesi ini, ia khusus berbagi pengalamannya dalam mengelola JSEAHR selama kurang lebih 6 tahun.
Mereview artikel tak hanya menjadi hak jajaran mitra bestari, Editor-in-Chief dan redaktur lainnya juga mempunyai hak dalam menyeleksi naskah-naskah yang masuk. Tahap seleksi ini krusial karena juga berpengaruh pada kredibilitas jurnal.
Al Khanif menegaskan, seluruh naskah harus sesuai dengan focus and scope yang ditetapkan tim jurnal. Untuk itu, memilih mitra bestari juga penting. Harus dipastikan bahwa mereka yang dipilih adalah yang ahli dan sesuai bidang jurnal.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Tak hanya itu, pastikan bahwa mereka dapat diajak bekerjasama sehingga tidak memperlambat proses terbit jurnal. "Tidak semua ahli yang kita pilih adalah full-time reviewer, mereka punya kerjaan lain. Maka beri waktu yang cukup agar hasil review sesuai, " jelas dosen Fakultas Hukum di Universitas Jember ini.
Sementara itu, di sesi yang lain, para pengelola jurnal juga mendapatkan informasi mengenai tata cara evaluasi dari Ambassador of Directory of Open Access Journal (DOAJ), Ikhwan Arief.
Ia diundang karena salah satu output dari workshop tiga hari ini adalah agar para pengelola dapat menyerahkan jurnalnya untuk terindeks di DOAJ. Beberapa hal mendasar harus dipersiapkan oleh pengelola sebelum mulai registrasi. Penamaan jurnal harus sesuai dengan yang tercantum di ISSN, begitu juga dengan konsistensi nama publisher. (nd)