Digital Literacy for Teacher, Gerakan Ilmu Komunikasi untuk Meningkatkan Kapasitas Guru

    Digital Literacy for Teacher, Gerakan Ilmu Komunikasi untuk Meningkatkan Kapasitas Guru

    MALANG - Program Studi Ilmu Komunikasi UB melakukan sebuah gerakan Digital Literacy for Teacher, sebuah upaya untuk meningkatkan kapasitas guru di era disrupsi 2022. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Sosai dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang.

    Bertempat di Aula SMPN 2 Kepanjen, Jumat (9/9/2022), kegiatan ini bertujuan untuk optimalisasi peningkatan literasi digital dalam proses pengajar kapasitas guru dengan tips yang telah dijalankan di perguruan tinggi.

    Bayu Indra Pratama S.I.Kom., MA pemateri dari Japelidi (Jaringan Pegiat Literasi Digital) memberikan pembahasan mengenai perangkat lunak dan aplikasi yang membantu memudahkan para guru dan siswa.

    “Beberapa aplikasi yang bisa digunakan google jamboard, google foto, mendeley, trello, dan aplikasi lainnya, ” ucapnya.

    Bayu menyampaikan bahwa penting bagi guru untuk paham beragam aplikasi yang dapat meningkatkan metode pembelajaran, karena model pembelajaran saat ini tidak lagi hanya fokus pada guru saja.

    “Para guru juga wajib mengontrol penggunaan gawai salah satunya bisa dengan mengaktifkan parental control pada gawai yang digunakan oleh anak-anak, ” imbuhnya.

    Sri Handayani saat memberikan materi pada guru se Kabupaten Malang. (Foto: Sinta for Humas FISIP)

    Sementara itu Dosen Ilmu Komunikasi yang juga anggota Pengmas, Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom memberikan pemaparan tentang pemanfaatan quick survey, sekaligus juga informasi dan literasi dengan meningkatkan berpikir kritis bagi para siswa.

    Sri Handyani mengatakan penting untuk berpikir kritis dalam menggunakan media digital sehingga dapat memilah mana yang misinformasi, disinformasi, dan mana yang merupakan informasi yang benar.

    “Untuk memerangi misinformasi dan disinformasi, kita perlu menggunakan pemikiran kritis dan memahami perbedaan antara berita atau informasi palsu dan nyata, ” tuturnya.

    Selain dari Prodi Ilmu Komunikasi UB, acara ini juga dihadiri oleh Drs. Agus Winanto selaku Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang, Farida Surti Kanti, S.Pd, M.Pd selaku pembina baru MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang, Drs. Sunardi, M.Pd selaku pembina lama MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang, serta sekitar 100 anggota MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Malang. (Humas FISIP/Humas UB)

    malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Polres Malang Berhasil Ungkap Kebun Ganja...

    Artikel Berikutnya

    BEM FP Bersama Lima Universitas Adakan Konferensi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat
    Hana Rawhiti Maipi-Clarke: Anak Muda yang Mengguncang Parlemen Selandia Baru

    Ikuti Kami